Tiga Orang Yang Diperbolehkan Nabi Untuk Meminta-Minta
Meminta-minta atau mengemis adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kepada umatnya agar bekerja secara halal dan baik saat mereka ingin menerima sesuatu. Beberapa ulama bahkan mengharamkan perbuatan meminta-minta atau mengemis. Alasannya, perbuatan mengemis merupakan galat satu bentuk pengaduan diri kepada orang lain. Padahal, bukankah seharusnya hanya pada Allah semata kita mengadu.
Dalam sebuah hadits yang terekam pada buku al-Jami?Us Shaghir karya Imam Jalaludin As-Suyuthi, Rasulullah bersumpah atas 3 hal. Salah satunya merupakan bahwa Allah akan membukakan pintu kefakiran kepada mereka yang meminta-minta, padahal mereka masih mempunyai energi dan harta untuk mencukupi kebutuhannya. Disebutkan bahwa Allah akan menciptakan orang tadi lebih merana dari yg ia tunjukkan pada orang waktu beliau meminta-minta.
Ada juga sabda Rasulullah yang menjelaskan bahwa tangan pada atas (memberi) lebih baik berdasarkan dalam tangan di bawah (meminta-minta atau mengemis). Hadits ini menjadi pengingat bagi umat Islam buat menjauhi yang namanya meminta-minta. Sekaligus sebagai pendorong mereka buat sebagai tangan pada atas. Mengapa? Lantaran memberi lebih baik daripada meminta-minta.
Akan tetapi, meminta-meminta nir dilarang secara absolut. Bahkan, Rasulullah memperkenankan 3 orang jika mereka hendak meminta-minta. Siapa saja tiga kelompok tadi?
Dikutip dari buku Pesona Ibadah Nabi, suatu ketika Qabishah bin Mukhariq al-Hilali curhat pada Rasulullah wacana kehidupannya yang berat. Mulanya, Rasulullah meminta Qabishah buat bersabar dan menunggu sedekah yang akan datang kepadanya. Lantaran tanggungannya yang begitu berat, Qabishah bertanya kepada Rasulullah dengan membuat malu-malu.
?Wahai Rasulullah, sembari menunggu sedekah itu tiba, bolehkah saya meminta-minta?? Tanya Qabishah.
Rasulullah langsung menjawab bahwa meminta-meminta itu nir diperkenankan dalam Islam. Namun demikian, terdapat 3 orang yg diperkenankan meminta-minta atau mengemis:
Pertama, orang yang memikul beban berat di luar batas kemampuannya. Rasulullah menyebutkan bahwa kelompok pertama ini diperbolehkan meminta-minta sampai tercukupi sekadar kebutuhannya. Ketika sudah tercukupi kebuuhan sekedarnya, ia harus berhenti mengemis.
Kedua, orang yang terkena musibah dan hartanya hilang semua. Kelompok kedua ini juga diperbolehkan meminta-minta, namun apabila sekadar kebutuhannya sudah tercukupi maka ia harus berhenti.
Ketiga, orang-orang yang sangat miskin. Bagaimana cara mengukur miskin yang seperti ini? Rasulullah memberikan standar bahwa apabila tiga orang tetangganya menilai orang tersebut miskin, maka orang orang tersebut benar-benar miskin. Orang seperti ini diperkenankan untuk meminta-minta sampai kebutuhan sekadarnya tercukupi.
?Di luar gerombolan tersebut, wahai Qabishah, meminta-minta nir diperkenankan. Dan apabila terdapat orang di luar kelompok itu meminta-minta, harta haram telah dimakan,? Kata Rasulullah menggunakan tegas.
Wallahu A?Lam
Sumber: Situs PBNU
ADS HERE !!!
Tidak ada komentar untuk "Tiga Orang Yang Diperbolehkan Nabi Untuk Meminta-Minta"
Posting Komentar